JAKARTA (voa-islam.com)- Yusril Ihza Mahendra meyakini Partai Bulan Bintang (PBB) akan mengikuti Pemilu di tahun 2019 mendatang. Dalam menghadapi kompetisi tersebut, ia dan PBB akan tetap menjadi partai yang dikenal masyarakat, yakni ummatan wasatan.
PBB juga dikatakan olehnya akan memperhatikan dengan seksama kelompok-kelompok yanag dituding melawan hukum oleh pemerintah. Pembelaan itu menurutnya bukan hanya untuk kelompok Islam saja, melainkan juga kelompok di luar Islam.
“PBB juga membela kelompok keagamaan manapun yang ditindas, lebih-lebih yang ditindas itu adalah Islam dan umatnya,” ujar Yusril , melalui siaran persnya di sela-sela seminar “Islam dan Demokrasi” yang diselenggarakan Universitas Islam Asy-Syafiiyah di Gedung Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Menyikapi gerakan-gerakan yang kerap dituding sebagai gerakan radikal, Yusril mengatakan, negara harus bersikap persuasif sebelum mengambil langkah hukum membubarkan mereka. Menurutnya radikalisme bukan hanya ada di dalam gerakan-gerakan Islam, tetapi bisa muncul pada kelompok keagamaan dan kelompok ideologis manapun juga.
"Bahkan radikalisme Pancasila pun bisa timbul juga. Jika mulai ekstrim menafsirkan Pancasila, memonopoli tafsirnya, dan menuduh-nuduh kelompok lain anti Pancasila semaunya sendiri pun bisa melahirkan kelompok Pancasila radikal dan ekstrim.”
Oleh karena itu, ia akan tetap bersikap tegas bilamana hal demikian (terus) dilakukan oleh pemerintah. Terlebih jika kelompok tersebut adalah kelompok Islam yang dituding oleh pemerintah.
“Karena itu, PBB akan melawan habis-habisan jika ada kekuatan-kekuatan yang ingin menindas dan mengeliminir Islam di negara ini,” pungkas Yusril. (Robi/voa-islam.com)