View Full Version
Kamis, 27 Jul 2017

Pegiat Anti Korupsi akan Menggunakan Senjata Lain jika Kasus Novel Tak Kunjung Tuntas

JAKARTA (voa-islam.com)- Ada senjata lain apabila kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan tidak menemuai titik terangnya. Hal ini disampaikan oleh PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat konferensi pers bersama para aktivis atau pegiat anti korupsi, di antaranya dari KontraS.

“Senjata lain kami adalah teman-teman wartawan ini, dan public, serta segala macamnya untuk mengawal kasus ini. Tetapi sejak awal, kan seperti yang kita ketahui, pemberantasan korupsi di Indonesia itu tentu yang banyak mengawal adalah teman-teman wartawan, termasuk juga ada teman-teman masyarakat sipil.

Dan itulah yang menjadi catatan penting kami agar penanganan terhadap kasus ini (Novel) menjadi intens. Jadi, kami itu tidak mau membiarkan kasus Novel ini bergerak di ruang gelap,” katanya, Rabu (26/07/2017), di PP Muhammadiyah, Jakarta.

Menurutnya, apabila hal itu tidak dikawal dengan intens, maka kemungkinan akan terjadi yang tidak diinginkan. “Ruang gelap itu punya kecenderungan terjadinya manipulasi dan macam-macam.

Oleh karena itu kami dan Novel semuanya punya komitmen itu, untuk mendorong pengusutan kasus ini, itu harus pada ruang-ruang yang terang (public),” tambahnya.

Sebelumnya Dahnil juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Komnas HAM untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di kasus Novel tersebut. “Kami pun, seperti Komnas HAM sejak awal sudah kami temui, yaitu ke Komisionernya untuk buat TGPF. Namun hingga detik ini belum dilakukan.

Namun ada kendala dalam membentuk TGPF tersebut karena menurut Komnas HAM ada dugaan intervensi dari oknum-oknum tertentu sehingga belum terealisasi. “Dan menurut Komnas HAM ada dugaan tekanan mereka untuk membuat TGPF,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version