View Full Version
Senin, 31 Jul 2017

Natalius Pigai: Umat Islam Mesin Utama di Indonesia, Terpinggirkan, Negara Takkan Maju

JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu Komisioner Komnas HAM menyatakan bahwa saat ini umat Islam sedang mengalami rintihan, ratapan, dan tangisan akibat Perppu Nomor 2 Tahun 2017. Komisioner ini nampak merasa tidak percaya, bahwa umat Islam yang menjadi mesin utama di negeri Indonesia tetapi diperlakukan dengan terbitnya Perppu tersebut.

“Hari ini telah terjadi rintihan yang dialami oleh umat Islam di bumi pertiwi ini. Umat Islam yang memiliki bangsa ini, dan para tokoh-tokohnya muslim seharusnya tidak menjadikan pemerintah menafikan kehadiran itu.

Maju mundurnya bangsa dan negara ini tergantung dengan mesin utama, yakni umat Islam. Sebab para pendiri bangsa ini adalah umat Islam. Apabila mesin utama ini dipinggirkan, maka negeri ini tidak akan maju,” kata Natalius Pigai, Jum’at (28/07/2017), saat berorasi di hadapan ribuan umat Islam yang menolak Perppu No. 2/2017, di silang Monas, Jakarta.

Pigai melihat dalam dua tahun ini Indonesia nampak mengalami kemunduran dan pengkhianatan yang luar biasa. “Saya ini alumni PMKRI dan organisasi lainnya. Dahulu kami itu berjuang untuk kebebasan sipil. Ini harus dipelihara. Termasuk juga kebebasan berserikat.

Kami juga keluar masuk penjara untuk memperjuangkan keadilan ini. Pernah juga dianiaya. Maka kami inginkan organisasi dan berserikat harus tetap hidup. Tapi dengan munculnya Perppu ini, maka peristiwa ini seperti tahun 80 dan 90-an,” tambahnya jelas.

Oleh karena itu, ia yang mengatasnamakan pribadi ini menyerukan agar rakyat melawan terhadap Perppu tersebut. Ia pun sebagai aktivis mengaku akan tetap berdiri di depan untuk hal tersebut.

“Tidak ada kata lain, kita harus lawan. Lawan. Lawan! Bunyikan perlawanan dan bunyikan perjuangkan sampai hayat di kandung badan di negeri tercinta ini. Sebagai pembela hak asasi manusia, saya akan berdiri di depan. Jangan pernah mundur,” tutup himbaunya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version