JAKARTA (voa-islam.com)- Fadli Zon, politisi dari Gerindra mengingatkan pemerintahan Joko Widodo untuk tidak menganggap remeh kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada dirinya terlebih soal ekonomi—redenominasi.
Soal kepercayaan menurutnya ini penting sekali, karena menyangkut nilai mata uang dan penerimaan masyarakat. Selama rekam jejak kebijakan ekonomi pemerintah tidak kredibel, gampang berubah, redenominasi itu menurutnya tidak akan dipercayai masyarakat dan pelaku ekonomi.
“Jika kita pelajari, kisah sukses redenominasi hanya terjadi pada negara-negara yang jumlah penduduknya kecil dan wilayahnya sempit, seperti Bulgaria atau Turki. Sebagai catatan, negara-negara yang jumlah penduduknya tinggi dan berwilayah luas, seperti Rusia, misalnya, banyak yang gagal menerapkan kebijakan ini,” katanya, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Sabtu (29/07/2017).
Ekonomi makro pun menurut Fadli menjadi andil penting apabila berkaitan dengan redenominasi. Pasalnya, jika gagal, maka redenominasi pun akan gagal.
“Jika pemerintah dan BI gagal mengandalkan variabel-variabel ekonomi makro, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, maka redenominasi pasti gagal. Nah, masalahnya angka inflasi kita saat ini rendah itu, yang diklaim BI sebagai situasi yang tepat untuk memulai kebijakan redenominasi.
Celakanya bukanlah karena keberhasilan pemerintah menjaga perekonomian, namun karena kegagalan pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat.”
Selain pereskonian yang baik, redenominasi juga penting ditopang oleh lembaga hukum yang ada. Namun, lembaga hukum tersebut menurutnya haruslah lembaga yang menjunjung keadilan.
“Dan ingat, untuk mengawal redenominasi, kita butuh sokongan lembaga penegak hukum yang tidak tebang pilih. Jadi, angka inflasi yang kondusif sekarang ini bukanlah indicator positif perekonomian, tapi sebaliknya.” (Robi/voa-islam.com)