JAKARTA (voa-islam.com)- Negara adalah organisasi manusia biasa. Maka di dalamnya ada kemungkinan salah dan ada pula kealpaan di dalamnya. Termasuk prilaku manusianya.
“KPK sangat mungkin salah dan Novel dan kawan-kawan sangat bisa melakukan tindak pidana. Itu dinamika manusiawi. Tetapi, perjuangan untuk menjadikan KPK spesial dan Novel dan kawan-kawan adalah pahlawan yang tidak mungkin bersalah adalah bahaya,” sampai Fahri Hamzah di akun Twitter pribadi miliknya, Senin (31/07/2017).
Jadilah menurut Fahri hal itu semuatidak rasional. “Dan tidak ada akhir dari irrasionalitas kecuali irrasionalitas itu sendiri. Saya menyebutnya fiksi. Kadang saya sebut mitos. Dan korupsinya makin tidak terdefinisi.”
Menurutnya, bisa jadi menjadi satu negara doyan mengkhayal. Semakin sibuk dianggap makin sukses. “Masalah tak harus selesai tapi fiksi dan mitos merajalela. Mari kita perbaiki cara kerja kita. Dan #PansusAngketKPK di @DPR_RI adalah muaranya.
Mari tegakkan akal. Mari lihat faktanya.Gak usah takut. Jangan percaya fiksi dan mitos. Mari lihat apa adanya. Wakil-wakil anda di @DPR_RI mustahil jahat seperti fiksi dan mitos yang selama ini dikisahkan. Mereka anggota @DPR_RI itu nyata dan ada di antara kita.”
Tentunya menurut Fahri berbeda dengan LSM atau kampanye di dunia maya. “Mari tonton semuanya. Ini adalah momen berharga. Sebuah peristiwa sejarah.” (Robi/voa-islam.com)