View Full Version
Rabu, 02 Aug 2017

Jokowi Ingin jadi Presiden tanpa Utang, Ferdinand? Bangun Saja Negara (Bangsa) Sendiri

JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik dari Rumah Amanah Rakyat, Ferdinand Hutahean memberi peringatan kepada siapa saja agar menjaga jarak aman nalar dari pemerintah. Dan ternyata menurut dia nalar itu harus dijaga betul-betul dari tabrak lari oleh pemerintah. Bahaya, nalar bisa cacat peringatannya.

“Nalar saya serasa ditabrak lari oleh Presiden Jokowi, karena Jokowi tampak tidak merasa salah dengan nafsu berhutangnya selama 2,5 tahun yang menyamai hutang negara selama 10 tahun di era SBY. Jokowi bahkan terlihat menyalahkan masa lalu yang mewariskan hutang padanya.

Nalar saya tertabrak dan untuk tidak cacat. Dan atas dasar itulah saya ingatkan publik agar menjaga jarak aman nalar dari supir yang ugal-ugalan,” demikian katanya melalui keterangan tertulisnya hari Senin (1/08/2017), yang didapat voa-islam.com.

Pertama, hutang negara yang menggunung di era Jokowi. Jokowi sangat tampak menyalahkan masa lalu dengan warisan hutang tersebut. “Padahal SBY mewariskan situasi negara yang cukup stabil dan hutang yang stabil kepada Jokowi.”

Menurutnya pemerintahan Jokowi seharusnya tidak demikian menyalahkan pemimpin sebelumnya. Pasalnya tidak ada sebuah negara, di mana pergantian pemimpin yang tidak meninggalkan utang.

“Jokowi tidak bisa menyalahkan masa lalu yang ternyata mewariskan kondisi stabil padanya. Itu sama saja merusak nalar bangsa, karena tidak ada negara yang tidak mewariskan utang.”

Apabila Jokowi tidak mengetahui hal itu, maka menurutnya mantan Wali Kota Solo tersebut layak mendirikan negara sendiri selain di Indonesia. Inilah yang harus dilakukan Jokowi jika “warisan” tidak mengena dirinya.

“Jika Jokowi ingin menjadi Presiden tanpa hutang warisan, mungkin Pak Jokowi harus dirikan bangsa sendiri dan bukan memimpin Indonesia.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version