JAKARTA (voa-islam.com)- Antara Presiden dan jajarannya tentunya diharapkan seirama dalam menjalankan roda pemerintahan agar tidak ada mis dalam mengeksekusinya. Tetapi, apa yang dilihat di rezim Joko Widodo, oleh MS Ka’ban malah hal demikian tidak ada.
“Era yang lalu, Presiden dan Wakil Presiden senantiasa seiya sekata. Era ini Presiden antara kata tidak seiya dengan Wakil Presiden, karena ada lintas antar fungsi,” tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, Jum’at (11/08/2017).
Di era sebelumnya (SBY) pun menurut Ka’ban kebebasan untuk rakyat dalam membentuk dan berkumpul di organisasi tidak seperti sekarang. “Era kabinet lalu kebebasan berserikat dan berpendapat semua dapat tempat secara hukum. Era ini tokoh dan aktivis ditangkap, dituduh makar tanpa pengadilan.”
Malah Ka’ban seperti berkelakar bahwa di rezim Jokowi tidak seperti dan sesuai dengan ‘kerja, kerja, kerja’, melainkan sebaliknya. “Era kabinet yang lalu jelas pro job, pro poor, pro growth. Era ini full provoke. Hehehe….”
Dan apabila tingkat kepercayaan rakyat menurun kepada rezim Jokowi, menurut Ka’ban itu artinya program yang ditawarkan tidak menyentuh rakyatnya sendiri. “Per hari ini tingkat sentiment negative terhadap Presiden Jokowi semakin meningkat. Itu berarti program yang ditawarkan tidak mengena di hati rakyat.” (Robi/voa-islam.com)