JAKARTA (voa-islam.com)- Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa Novel Baswedan dan dirinya pesimis dengan pergerakan aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras. Maka dari itu, ia tetap teguh untuk menyarankan agar dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menuntaskannya.
"Terus terang, NB dan juga kami tidak percaya polisi mau menuntaskan kasus ini. Oleh sebab itu, kita mendorong TGPF via Presiden Jokowi," sampainya, di akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (13/8/2017).
Sikap pesimis Dahnil itu nampaknya dilatarbelakangi dari adanya upaya untuk menyudutkan Novel dari pihak-pihak tertentu, di antaranya oleh Pansus. Sehingga ia, termasuk isteri Novel tidak percaya dengan penuntasan kasus yang dialami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut ditangani oleh kepolisian.
"Upaya sistematis menyudutkan NB terang dilakukan Pansus KPK, kompak dengan kepolisian. Oleh sebab itu peran Presiden Jokowi penting. Keluarga tidak percaya polisi akan tuntaskan kasus NB. Itulah kenapa Mbak Emil, isteri Novel meminta saya sampaikan keinginannya bertemu Pak Jokowi."
Sebelumnya Dahnil menyampaikan bahwa Novel Senin esok akan di-BAP oleh Polri di Singapura. "Seperti yang sudah kami sampaikan berulang kali NB sudah memberikan keterangan meski tidak di-BAP.
NB bersedia di-BAP, agar polisi tidak terus beralasan karena belum BAP, kasus NB lambat dituntaskan. Setelah BAP entah alasan apa lagi." (Robi/voa-islam.com)