JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu anggota tim perumus Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latief dikritisi oleh politisi dari partai Demokrat karena Megawati Soekarnoputri masuk ke dalam struktur dewan pengarah disebabkan ada keturunan ayahnya, Soekarno sebagai perumus Pancasila.
"Megawati bukan cuma anak biologis Soekarno. Ia juga Ketum Parpol. Pancasila jangan jatuh nilainya jadi klaim politik elektoral semata.
Memilih Kepala Pengarah lembaga penafsir Pancasila atas dasar klaim biologis adalah sangat feodalistik. Padahal Pancasila milik publik," kata Rachland Nashidik melalui akun media sosial, Twitter miliknya, Rabu (16/8/2017).
Menurut Rachland, apabila Pancasila buah dari pemikiran Soekarno, etisnya tidak boleh anaknya sendiri jadi kepala lembaga negara penafsir Pancasila. "Conflict of interest.
Pancasila jangan jatuh pada piramida penafsiran yang puncaknya dikuasai subyektifitas politik berbasis klaim biologis sebagai anak Soekarno."
Malah menurut Rachland klaim seperti itu dapat dipertanyakan kebenarannya soal apakah tindak tanduk Megawati telah sesuai dengan Pancasila. "Apakah Pancasilais: Megawati jadi kepala Pengarah lembaga pemerintah penafsir Pancasila cuma lantaran ia anak Soekarno?" (Robi/voa-islam.com)