JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi senior, MS Ka'ban mengingatkan akan bahaya musuh-musuh negara dari segala sisi. "Kebencian menjadi musuh utama bukan pada suku atau etnis, tapi pada sifat khianat musuh dalam selimut: menggunting dalam lipatan. Itu pepatah bumi putra," kata MS Ka'ban, di akun Twitter pribadi miliknya, Jum'at (18/8/2017).
Menurut Ka'ban, setiap negara diperbolehkan menjalin hubungan dengan siapapun. Namun ia mengingatkan, selain di atas, perlu juga negara mengantisipasi adanya ancaman.
"Waspada terhadap ancaman expansi dari manapun wajib hukumnya. Bersahabat dengan semua bangsa di dunia, itu amanah konstitusi. Kedaulatan negara jaga."
Ka'ban ingat di masa lalu, di mana saat itu, tepatnya paska proklamasi kemerdekaan RI, tokoh komunis berkhianat: ingin menggagalkan proklamasi tahun 1946 dan 1948. Namun klimaksnya terjadi pada tahun 1965. "Waspada dan lawan komunis.
Tokoh komunis melobi petinggi komunis Soviet untuk mendukung pemberontakan komunis di Indonesia. Namun mendapat penolakan dari Soviet.
Gagal dapat dukungan komunis Soviet, tokoh komunis Indonesia ke RRC mendapat restu untuk memberontak tahun 1965. Tidak heran jika RRC ingin kuasai dominasi RI sekarang." (Robi/voa-islam.com)