View Full Version
Jum'at, 25 Aug 2017

Di Blitar, Seorang Balita Wafat dan Delapan Balita Dirawat Setelah Divaksin Rubella

BLITAR (voa-islam.com)--Dimas, balita berusia 4 tahun warga Dusun Besole Desa RT 1 RW 3 Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur meninggal dunia pasca diimunisasi MR.

Kepala Desa Darungan, Shokib Adiputra membenarkan informasi tersebut. "Iya benar ada balita yang meninggal atas nama Dimas berusia empat tahun. Tapi penyebab meninggalnya, bukan kapasitas saya yang menjelaskan," kata Shokib saat ditemui di kantornya, Rabu (23/8/2017).

Informasi dari beberapa warga sekitar tempat tinggalnya, Dimas dikabarkan meninggal 7 hari lalu. Balita itu mengalami demam tinggi selama tiga hari. Keluarganya lalu membawanya ke RS Aminah di Kota Blitar hingga akhirnya jiwanya tak tertolong. (Baca: Awalnya Sehat, Siswi SD di Bogor Lumpuh dan Akhirnya Wafat Setelah Divaksin Rubella)

Menurut Shokib, pelaksanaan teknis imunisasi di desanya mulai awal sampai akhir, tidak ada kendala dan tidak ada kesalahan. "Suatu contoh, masing-masing pos sudah ditangani sendiri-sendiri. Petugas posyandu dan petugas imunisasi sudah melayani dengan maksimal," ungkapnya.

Adapun peristiwa meninggalnya Dimas, Kades Shokib menegaskan, prosedur pemberian imunisasi sepengetahuannya sudah sesuai. "Yang tangani ini bidan senior. Dan bidannya bilang, anak ini siap mendapat imunisasi. Badannya sehat dan tidak ada masalah," paparnya.

Sementara itu, delapan balita juga dikabarkan diarawat di rumah sakit setelah divaksin rubella. Menurut Kasi Imunisasi dan Surveilan Dinkes Kabupaten Blitar, Hendro Subagyo hingga berita ini diturunkan ada 133 laporan kejadian pasca imunisasi rubella. (Baca: Vaksin Rubella Disebut Halal, Indonesia Halal Watch: Kemenkes Lakukan Kebohongan Publik)

"Dari 125 laporan efek sampig ringan mulai dari demam, muntah, dan diare yang cukup diberikan obat, dapat sembuh. Sementara delapan sasaran yang rata-rata balita terpaksa dirawat di puskesmas atau rumah sakit karena penurunan kondisi tubuh," jelas Hendro. * [Detikcom/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version