View Full Version
Ahad, 27 Aug 2017

Ada Dugaan Kepentingan Politik di Kasus Saracen dengan Waktu-waktu Tertentu

JAKARTA (voa-islam.com)- Kasus Saracen yang baru-baru ini menjadi berita hangat di tengah masyarakat diduga memiliki kepentingan. Bisa jadi kepentingan politik tertentu.

“Saya melihat kasus Saracen ini kasus yang terkait dengan SARA dan kebencian di media sosial ini sebetulnya kan sudah cukup lama. Di Indonesia ini kalau saya cermati sejak 2010, 2011, puncaknya 2012 di Pilkada DKI turun lagi sedikit kemudian naik lagi di Pilpres 2014.

Artinya, urusan-urusan ujaran kebencian dan SARA serta sebagainya ini, ini pengguna luas ada event-event kapan naik dan kapan turun yang sebetulnya tidak berada di ruang kosong,” ucap Sukamta, Sabtu (26/08/2017), di Jakarta.

Menurutnya tidak hanya di Indonesia “momen” ini “digunakan”, melainkan juga pernah melanda negera lain seperti di Amerika. “Tapi ini bagian dari dinamika kebangsaan kita. Juga tadi disampaikan di Amerika juga pernah terjadi. Apa yang terjadi di sana, terjadi pula di sini,” sambungnya.

Pemerintah dalam melihat hal ini mesti serius karena persolan ini menurutnya terkiat dengan perusahaan-perusahaan penyedia layanan media sosial. “Sehingga kasus Saracen ini mesti dikelola dengan baik dan selurus-lurusnya karena persoalan ini perusahaan-perusahaan yang mengelola ujaran kebencian ini tumbuh dan berkembang tetapi salah satu sebabnya juga rendahnya literasi,” tambahnya.

Sukamta juga berharap bahwa pemerintah juga dapat mencari solusi untuk pendidikan rakyat Indonesia, mengingat era digital ini menjadi rakyat masih ada yang jauh dari arahan. “Nah selanjutnya kita berharap pemerintah ini agar melakukan tindakan makro, salah satunya pendidikan. Itu peran pemerintah.

Bagaimana peran pemerintah itu mempunyai tanggungjawab untuk membuat masyrakat kita ini melek digital karena ini barang baru dan budaya baru, pemerintah harus mulai mengarahkan bahwa nantinya kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dengan penyedia layanan sosial, dan saya kira itu keharusan,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version