JAKARTA (voa-islam.com)- Tim Anmensty Internasional mengaku sulit menceritakan kondisi terkini Rohingya sampai-sampai tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya di sana. Saking kejamnya tentara Myanmar, tim Amnesty mengaku sungguh emosi saat menemukan fakta-fakta yang dialami oleh etnis muslim tersebut.
“Kesaksian yang sebenarnya saya agak susah menjelaskannya karena membaca verbalnya terlalu dibuat emosi begitu, ya. Suasananya begitu…, dan di video itu di belakangnya begitu banyak warga Rohingya yang berjalan cepat dan berlari cepat dalam suasana ketakutan. Jadi kelihatan sekali di sana suasana dramatisnya begitu parah,” aku Usman Hamid dari Amnesty Internasional-Indonesia, Kamis (14/09/2017), di Jakarta.
Usman menuturkan apa yang terjadi di sana selain tentara Myanmar juga ada kelompok lain yang melakukan kekerasan terhadap etnis muslim Rohingya. “Memang juga ada yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata tetapi yang kami temukan pengorganisasiannya di tentara Myanmar di hampir setiap kekerasan.
Bentuknya ada pembunuhan, penangkapan sewenang-wenang, penghilangan orang secara paksa, penyiksaan, pemerkosaaan, itu juga yang dilakukan (barang kepemilikan),” bebernya tambah.
Saat tim Amnesty mendatangi tempat mereka, Usman mengaku mereka yang berada di tempat darurat, dan menemukan mereka dalam kondisi beragam. Ada yang masih mendirikan tenda.
“Ada yang masih mencari makan. Ada yang mencari pertolongan. Ada yang bolak balik ke perbatasan untuk menolong saudara-saudaranya atau warga lain yang masih tertinggal di jalanan termasuk orang-orang tua.
Juga ada yang memberikan kesaksian tentang segala mereka yang saksikan: keluarga mereka yang dibunuh, anak mereka yang dibunuh, rumah mereka yang dibakar (masjid dan pasar),” tutupnya haru. (Robi/voa-islam.com)