View Full Version
Senin, 25 Sep 2017

Ada Apa dengan Kepemimpinan Indonesia Saat Ini? Kok Nama Presiden sering Dicatut?

JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik menyebutkan tercatat sudah beberapa kali nama Presiden Jokowi dicatut. Pertama dicatut dalam skandal Papa Minta Saham yang sekarang berakhir kemesraan antara Presiden dengan Setya Novanto. Kedua dicatut namanya dalam pertemuan Kepala BIN dengan Lukas Enembe yang sesuai kabar beredar diminta mengamankan Jokowi 2019. Kisah ini masih bergulir sekarang dan belum ada komentar dari Presiden.

“Yang paling menggemparkan itu adalah adanya upaya impor senjata ilegal oleh institusi non militer yang disampaikan oleh Panglima TNI. Siapa institusi yang dimaksud Panglima TNI?  Ini tentu berbahaya karena dibumbui dengan pencatutan nama Presiden Jokowi. Semudah dan seberani itukah sekarang orang mencatut nama Presiden?” tanya pengamat politik dari Rumah Amanah Rakyat, Ferdinand Hutahean, Minggu (24/09/2017).

Serta sekarang nama Presiden dicatut untuk impor senjata ilegal, namun ironisnya Presiden belum terlihat memberikan respon apapun. “Ada apa dengan negara ini? Haruskah hal-hal yang lebih buruk akan terjadi mengingat lemahnya kepemimpinan yang terjadi?”

Menurut dia, kita harus mendukung Presiden Jokowi menghantar bangsa ini hingga akhir periodenya 2019 nanti. Kita dukung presiden ciptakan suasana kondusif agar tercipta pemilu yang bersih, jujur dan adil tahun 2019.

“Tanpa kondusifitas yang baik, maka jangan berharap akan ada pemilu yang baik 2019 nanti. Tanpa Pemilu yang baik, jujur, bersih dan adil, maka niscaya kepemimpinan nasional tidak akan berubah menjadi lebih baik. Ini penegasan yang sangat penting demi masa depan bangsa dan negara.”

Untuk itu, menurut Ferdinand sudah saatnya Presiden sekarang tegas dengan menggunakan hak konstitusionalnya dengan mencopot elit-elit lembaga yang justru menyebabkan ketidak stabilan politik. Ini point penting, Presiden harus menjadi pemimpin, menyatukan jajaran dalam satu kerangka kepemimpinan dengan pengabdian satu-satunya hanya untuk negara. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version