SOLO (voa-islam.com)--Desakan agar Ito Sumardi dicopot dari jabatan Duta Besar RI untuk Myanmar santer terdengar. Bahkan Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Alamsyari turut mengamini desakan tersebut.
Tokoh Islam Solo, Mudrik Sangidoe menuntut Presiden Joko Widodo untuk mencopot duta besar RI untuk myanmar, Ito Sumardi. Ito dinilai tidak menjadi representasi kepentingan rakyat dan pemerintah Indonesia.
Sebaliknya, Ito Sumardi justru nampak sebagai corong pemerintah Myanmar. Pernyataan Ito tentang peristiwa berdarah di Myanmar sangat melukai rasa keadilan umat Islam di Myanmar dan di Indonesia.
"Jokowi harus mencopot duta besar RI di Myanmar. Ito Sumardi lebih cocok menjadi ketua RT dari pada duta besar. Dia tidak becus urus peroalan di Myanmar. Bukan jadi duta besar tapi malah jadi corongnya pemerintah Myanmar," ujarnya
Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Alamsyari sepakat dengan desakan tersebut. Pasalnya sebagai Duta Besar, Ito Sumardi justru berseberangan dengan presiden.
"Saya setuju sekali, karena Ito sumardi justru menyampaikan pernyataan yang tidak sejalan dengan presiden. Presiden mengatakan bahwa telah terjadi kekerasan, pengusiran, kejahatan kemanusiaan terhadap umat muslim Rohingya. Tapi ito sumardi mengatakan tidak," ujarnya.
Abdul Kharis mengaku akan segera beerkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri terkait sikap dan pernyataan Ito Sumardi dalam persoalan Rohingya. Menurutnya, Ito Sumardi patut dievaluasi bahkan ditarik dari tugasnya.
"Mestinya sikap duta besar harus sejalan dengan sikap pemerintah. Maka ketika ada desakan agar Ito Sumardi ditarik saya sangat sepakat. Saya akan segera komunikasi dengan menteri untuk mengevaluasi duta besar itu," pungkasnya. * [Aan/Syaf/voa-islam.com]