JAKARTA (voa-islam.com)- Pemerintahan Joko Widodo yang gencar akan pembangunan atau infrastruktur dinilai tidak menyentuh subtansi permasalahan masyarakat. Bahkan kebijakan Jokowi itu dinilai tidak nyambung. Pasalnya masyarakat kebanyakkan tidak merasakan Pemerintahan Jokowi ini mengatasi persoalan sehari-hari. Misalkan saja kebutuhan masyarakat semakin mahal.
“Dan mereka melihat bahwa pembangunan infrastruktur yang ada selama ini, memang public akui sebagai keberhasilan itu, tapi tidak berbanding lurus dengan penyelesaian himpitan yang dialami oleh masyarakat (mereka) rasakan. Jadi, kebutuhan sehari-hari semakin mahal.
Pembangunan jalan ada di mana-mana, tapi kok rasa-rasanya tidak ada hubungannya, dan itu yang data-data yang kami temukan,” demikian kata Rico Marbon dari Media Survei Nasional, Senin (02/10/2017), di Jakarta. Sehingga ia pun menyebutkan bahwa masyarakat justru meragukan kepemimpinan Jokowi saat ini.
“Selanjutnya atau yang kedua, kita bisa melihat bahwa public ini terbelah. Ada proporsi dari public yang cukup besar dan meragukan pemerintahan Jokowi menyelesaikan permasalahan-permasalahan tadi. Itu secara kompetensi,” ia menambahkan.
jokowi juga disebutkan dalam penemuan suvei tersebut sebagai orang yang otoriter di dalam membuat kebijakan. Terlebih soal kebijakan Jokowi ke para pengusaha di bawah usia matang.
“Kemudian adalah isu integritas, terutama dari kelompok pemilik modal di bawah usia 20-40 tahun itu merasakan ada kebijakan yang sekarang itu bersifat otoriter. Atau bersifat represif,” ia menutupnya. (Robi/voa-islam.com)