View Full Version
Jum'at, 06 Oct 2017

Hati-hati Membaca Indeks Demokrasi di DKI yang Jelek paska Ahok Kalah

JAKARTA (voa-islam.com)- Bicara soal demokrasi di DKI Jakarta, Wakil Ketua DPRD M. Taufik menyatakan bahwa indeksnya saat ini memang demikian turunnya. Hal itu bukan disebabkan karena birokrasi yang ada di DKI, melainkan karena Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kalah.

“Saat kampanye kemarin orang luar di-KTP-kan Jakarta. Tapi Alhamdulillah Allah berkata lain, akhirnya kalah juga. Nih ada hubungannya dengan kenapa indeks demokrasinya jelek karena Ahok kalah.

Harus hati-hati membaca sesuatu. Jadi kalau Ahok menang, ini naik indeks demokrasinya. Kalah, terus turun. Hati-hati membaca itu. Karena saya salah satu yang diwawancarai soal ini,” katanya, Kamis (05/10/2017), di Jakarta.

Namun demikian, menurutnya hal itu (soal demokrasi dan birokrasi) tidak selalu dapat disamaratakan kedudukannya. Sebab birokrasi menurutnya harus mengikuti apa yang sudah diatur.

“Makanya kadang kala ukuran juga belum tentu jelas. Saya melihat ukuran demokrasi dalam peran birokrasi, tidak boleh mengikut begituan. Birokrasi harus lurus-lurus saja,” ia menjelaskan.

Yang menjadi perhatiannya justru bagaimana saat itu antara atasan dengan bawahan dapat berkomunikasi dengan baik. Dan di era Ahok menurut dia tidak terdapat itu.

“Peran birokrasi memang pada era Ahok, Pak Sekda, ada kelemahan menurut saya bahwa di antaranya peran komunikasinya. Ke depan, kalau filosofinya ‘gerakan’, maka komunikasi dengan publik dan kelompok, dengan organisasi itu harus ditingkatkan.

Sebab bagaimana dia akan gerakan publik jika, dan tidak mungkin Anies-Sandi datangi tujuh juta orang satu-satu. Pasti lewat saluran,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version