JAKARTA (voa-islam.com)- Tidak lama lagi pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno duduk sebagai pemimpin Ibu Kota Indonesia. Tugas rumah atau pekerjaan yang belum rampung diharapkan mampu diselesaikan dengan waktu jabatan yang ada.
Pun dengan masalah yang akut di Jakarta seperti kemacetan dan kesejahteraan warganya juga harus menjadi perhatian serius dua orang ini. Tidak hanya itu, yang tidak kalah penting adalah bagaimana membangun manusianya dengan memanusiawikan tanpa membuat tangis kembali seperti di era Ahok, yakni penggusuran.
Jangan sampai hunian warga yang digusur terjadi kembali tanpa ada solusi yang tepat paska itu.“Tempat tinggal atau rusun. Kalau mau gusur tanya dulu. Problem digusur kenapa?
Saya laporkan hasil serapan, orang yang dipindahkan ke Marunda, dipindahkan harus sesuai dengan lingkungan. Biasa ngadepin laut, lalu diminta ngadepin jalanan. Lalu tidak mampu bayar diminta keluar.
Tapi karena alasan ekonomi kita putihkan. Ini problem sendiri. Di lingkungan rusun tidak ada pekerjaan. Ke depan kita perlu strategi baru,” saran Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik, Kamis (5/10/2017), di Jakarta.
Selain itu, Taufik juga mengingatkan akan keinginan Jakarta untuk menambah PNS di era Anies-Sandi dapat terealisasi dengan baik. “Moratorium PNS itu dicabut, kalau Jakarta butuh PNS. Kita dorong Menpan segera cabut,” tambah usul.
Yang tidak kalah penting juga adalah saat DKI membutuhkan tenaga medis tetapi nampak menolaknya dengan alasan orang tersebut bukan warga Jakarta. “Tapi yang lebih lucu, kekurangan medis kemudian orang dari luar Jakarta membantu di sini tidak bisa.
Padahal katanya kurang. Rumah sakit hebat di Jakarta. Alat lengkap semua. Tapi yang mengoperasikannya tidak ada. Bagaimana ini? Ini perlu mendapat perhatian,” tutupnya harap. (Robi/voa-islam.com)