View Full Version
Jum'at, 06 Oct 2017

Penegakkan Hukum atas HAM Berat adalah Bagian dari Ratusan Janji Jokowi yang Belum Selesai

JAKARTA (voa-islam.com)- Tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK masyarakat tentu akan menanyakan apa saja yang sudah dikerjakan oleh rezim ini, khususnya soal apa yang sudah ditunaikkan dari janji-janjinya. Mengenai hal (janji) demikian, politisi dari PKS, Nasir Jamil menyatakan bahwa Jokowi misalnya saja dalam janjinya ingin menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM tetapi hingga saat ini tidak kunjung selesai.

“Tapi kalau ditanya apakah janji-janji Jokowi, kalau tidak salah itu Fadli Zon merangkum janji-janji Jokowi ke buku, yakni ada kurang lebih 100 janji Jokowi, nah saya katakan dalam posisi Komisi III dulu janji Jokowi ingin selesaikan pelanggaran berat, itu tidak ada. Sampai sekarang tidak ada. Jadi keluarga korban-korban Semanggi, Talangsari, Wasiyor kah dan sejumlah lainnya itu sampai sekarang menanti tindaklanjut pemerintah soal pelanggaran HAM berat,” ujarnya, Jum’at (6/10/2017), di Jakarta.

Malah, lanjutnya, Jokowi pernah mengatakan ingin menjadikan isu HAM ini sebagai kurikulum mainstream, jadi seperti arus utama di sekolah-sekolah. Mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, bahkan ke perguruan tinggi, juga akan menjadi program-program kementerian.

“Jadi soal penegakkan hukum dan sebagainya itu memang Pak Jokowi ini tidak sukses-sukses amat,” akunya.

Sebelumnya Nasir menyampaikan bahwa ada mengatakan kepemimpinan Jokowi selama tiga tahun politik kita makin gaduh.  Ekonomi jeblok. Kemudian terjadi disharmonis.  Jadi disharmonisasi itu terburai.

Pun soal survei, misalkan saja ia mengatakan ada pula survei yang dilakukan satu lembaga survei, yang juga memang elektebilitas Jokowi itu menurun, yakni 26 persen. Prabowo 23 persen.

“Bahkan lebih kurang 40 persen menginginkan ke depan capres itu bukan Jokowi dan bukan Prabowo,” katanya lagi. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version