JAKARTA (voa-islam.com)- Elektabilitas Joko Widodo yang hanya mampu di angka 30 persenan bisa jadi menandakan masyarakat menginginkan Presiden baru di tahun 2019. Sedangkan untuk pesaingnya yang banyak survei merilis, yakni Prabowo Subianto diyakini dapat menggeser Jokowi di urutan pertama.
“Jadi kalau itu masih di angka 30-an itu artinya rakyat tidak puas dan menginginkan pemimpin baru. Jadi kalau tinggal dua besar itu antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, saya kira Pak Prabowo yang sangat besar,” demikian kata politisi Gerindra, Fadli Zon, belum lama ini di Jakarta.
Menurutnya, Prabowo yang selalu berada dalam dua besar dari semua survei tu menandakan elektabilitasnya tinggi. Selain itu menurut dia untuk incumbent yang di angka 30 persenan justru sebaliknya, sangat rendah. "Dibanding dengan incumbent di negara-negara lainnya 60 persen seperti Putin, Detuerte, jauh sekali," ia menambahkan.
Fadli pun di Gerindra merasa yakni bahwa saat nanti di tahun 2019 Prabowo akan menjadi pengganti Jokowi. Ia optimis akan hal itu karena melihat angka di beberapa survei. “Dan kami, di Gerindra tentu optimis mendukung beliau untuk menjadi RI 1 di tahun 2019 nanti. Jadi saya tidak khawatir,” katanya lagi. (Robi/voa-islam.com)