View Full Version
Jum'at, 13 Oct 2017

Panglima Dinilai Berani Lawan Mainstream, terlebih Saat Aksi Besar Umat Islam Dituduh Radikal

JAKARTA (voa-islam.com)- Hari ini masyarakat dinilai butuh dan ingin mendapatkan pendapat-pendapat alternatif, yakni perihal pernyataan-pernyataan di luar pendapat politisi, pakar, dan sebagainya soal sosok Panglima, juga Kapolri. “Jadi mereka juga ingin melihat sosok Panglima dan Kapolri.

Sebab kalau kita lihat Kapolri juga sering kita lihat warawiri keluar masuk di perguruan tinggi menyampaikan gagasan, misal seputar radikalisme, terorisme, dan lain-lain,” kata Nasir Djamil, belum lama ini di Jakarta. Akan tetapi menurutnya Panglima dilihat berbeda karena berani melawan mainstream. Sebagai contoh saat aksi umat Islam ingin digelar lalu dituduh macam-macam seperti ada tindakan radikal dan terorisme.

“Masyarakat melihat Panglima berani beda dan dengan mainstream ketika misalnya unjuk rasa dituduh bagian dari terorisme dan radikalisme, dia mengatakan tidak seperti itu. Jadi itu kan sebenarnya dalam koridor apa yang dilakukan Panglima,” tambahnya tegas.

Jadi, lanjutnya, kemudian ada yang mengatakan Pak Gatot Nurmantyo mengorbankan institusi TNI, menurutnya justru itu pernyataan over (berlebihan). “Apa yang dilakukan oleh Panglima TNI masih koridor. Dan kalau misalnya Presiden terganggu, kemudian tidak merasa tidak dihormati, ya silahkan saja berhentikan.  Jangan juga kemudian Presiden disandera seolah-olah diberhentikan dia akan menjadi orang yang dizalimi seperti SBY tahun 2004,” katanya lagi.

Ia menghimbau sebaiknya para komentator tidak terlalu jauh berpikiran yang tidak. Sebab bisa saja Panglima, Gatot sedang dipersiapkan menjadi pemimpin selain di TNI. “Janganlah ada pikiran-pikiran seperti itu. Jadi ini tinggal bagaimana penjelasana Presiden saja ke publik. Makanya saya katakan jangan-jangan memang Pak Gatot ini memang sedang dipersiapkan. Tapi kan yang tahu itu kan Pak Gatot dan Allah SWT saja. Dan Presiden barangkali,” tutupnya prediksi. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version