JAKARTA (voa-islam.com)- Analis komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto berpesan kepada Anies-Sandi untuk membangun pola komunikasi dari beberapa arah, yang menurutnya komunikasi ini acapkali kurang digunakan. Padahal pola-pola komunikasi ini menurutnya akan menjadikan kinerja seorang Gubernur semakin baik terhadap siapa dan lembaga manapun.
“Menurut saya di antaranya soal pola hubungan. Ada vertikal dan pola hubungan horizontal. Vertikal itu maksud saya adalah Pemprov DKI dengan Pemerintahan Pusat. Sebab Gubernur dan Wakil Gubernur kerap kali mendapati hambatan di situ,” ia menyampaikan, belum lama ini di Jakarta. Kemudian itu adalah pola hubungan horizontal yakni antara Gubernur dan Wakil Gubernur dengam legislatif serta birokrasinya. “Soal ini kan pernah dihadapi oleh sebelumnya,” sambungnya.
Salah satu kasusnya yang menurutnya terkait dengan pola hubungan itu adalah ketika mega proyek reklamasi digulirkan. Misalnya, kasus reklamasi. Ini kan bukan hanya urusan Pemprov DKI saja, tetapi ada pola hubungan dengan Pemerintah Pusat,” katanya lagi.
Anies-Sandi disarankan demikian. Tetapi ia juga mempertanyakan sikap demikian kepada kepemimpinan baru DKI. “Apakah pola hubungannya komunikatif tetapi kemudian mencari aman sehingga akan ada kongsi-kongsi negosiasi yang sebenarnya ada di panggung belakang atau fokus pada good governments dengan caranya (Anies). Kalau saya lihat Anies ini bukan tipe untuk ambil risiko.
Oleh karena itu caranya bagaimana untuk memaintenance pola hubungan antara eksekutif dan legislatif yang memang tidak mudah, karena menyangkut misalnya politik anggaran,” tutupnya.
Pasalnya, politik anggaran ini menurutnya bisa menjebak, karena siapapun yang menjadi Gubernur akan ada pola akomodasi atau sebaliknya berada di posisi oposisional, yang kemudian hubungannya akan antagonis. Inilah yang kemudian seringkali harus dijembatani oleh seorang Gubernur dan Wakil Gubernurnya dalam paradoks-paradoks itu. (Robi/voa-islam.com)