JAKARTA (voa-islam.com)- Insiden ditolaknya Panglima TNI, Gatot Nurmantyo ke Amerika Serikat oleh US Custom and Border Protection pada hari Sabtu (21/10/2017) membuat beberapa tokoh terlihat geram. Geram karena mempertanyakan Pemerintah Indonesia justru meminta klarifikasi, bukannya mengirim nota protes.
Salah satu tokoh tersebut adalah mantan Wakil Menteri Luar Negeri di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal. Dino mengatakan sebaiknya melakukan protes terhadap insiden tersebut, bukan justru meminta klarifikasi. “Mengenai masalah perjalanan Panglima TNI ke US, Pemerintah RI seharusnya BUKAN minta klarifikasi tapi menyampaikan protes kepada pihak AS,” demikian sarannya, melalui akun Twitter pribadi miliknya, @dinopattidjalal, Ahad (22/10/2017).
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu tokoh agama Islam yang duduk sebagai Wakil Ketua MUI Pusat, Ustadz Tengku Zulkarnain. Beliau menyatakan pihak pemerintah Indonesia harus lakukan nota protes keras atas insiden penolakkan tersebut. “Panglima TNI diundang AS. Terus ditolak masuk. Kenapa Pemerintah RI minta klarifikasi ke Dubes AS? Mestiya protes keras. Beliau Panglima TNI,” katanya, di akun Twitter pribadinya, Ahad (22/10/2017).
Sedianya Panglima akan menghadir undangan Chiefts of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilakasanakan pada tanggal 23-24 Oktober di Washinton DC. Panglima TNI kabarnya mendapatkan undangan secara resmi yang dikirimkan Pangab Amerika Serikat Jendral Josept F. Durford, Jr. Lalu Panglima TNI pun membalas surat tersebut dan mengkonfirmasi kehadirannya. (Robi/voa-islam.com)