JAKARTA (voa-islam.com)- Ekonom, Rizal Ramli mengkritisi Rancangan Undang-undang (RUU) soal Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Ia juga mengkritisi pembahasan RUU itu dengan menyebutnya sebagai kepayahan pemerintah sehingga akan menyulitkan masyarakat Indonesia.
“Uang pangkal, semesteran, akreditasi, kawin, cerai dan rujuk, kesehatan dan lain-lain mau kena pungutan PNBP? Kok payah amat sih, rakyat mau dipalak? Pembicraan RUU PNBP yang bikin susah rakyat ini dilakukan denga sembunyi-sembunyi. Mbok printil sudah setuju beri 5,7 triliun untuk gedung baru DPR. Ampun, deh.
Jika RUU PNBP yang konyol dan sangat memberatkan rakyat ini lolos, elektabilitas Pak Jokowi akan merosot. Apa memang ini maunya? Apa ini sengaja?” tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (1/11/2017). Menurutnya, langkah tersebut sama saja menggambar pemerintah sedang panik akan ekonomi Negara.
“Diskusi RUU PNBP, pungutan yang akan beratkan rakyat. Panik kok gitu. Kayak ndak alternative lain yang cerdas.” Padahal, lanjutnya, PNBP itu sebagian besar diperoleh dari Migas.
“Ini mau diubah jadi pungutan-pungutan di bidang pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. kenapa bukan PNBP diintensifkan dan ektensifkan dari SDA (batubaru, minerals, migas) bukan palak-in rakyat di pendidikan, kesehatan dan lain-lain.” (Robi/voa-islam.com)