JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo menyatakan bahwa soal pembangunan yang sedang digalakkan oleh pemerintahan Joko Widodo diprediksi tidak akan berlanjut dengan baik, salah satunya soal keinginannya membangun kereta api cepat dan membangun beberapa pelabuhan.
“Itukan besar biayanya. Ini, sekali lagi banyak visitelnya muncul belakangan. Ini karena pernyataan ‘Siap, Pak’ tadi. Inilah yang saya soroti dalam 3-4 tahun kenapa jadinya begini. Kenapa tidak dijabarkan dengan baik lalu Presiden bisa saja langsung mengerti kalau itu tidak mungkin (terlaksana),” ujarnya, Rabu (15/112017), di Jakarta.
Sebelumnya, ia juga sempat memprediksi bahwa nanti ujung-ujungnya pembiayaannya tidak ada. “Saya katakan pada pembantu-pembantunya kalian tidak, ketika membangun dengan menyatakan siap lalu dia kembali membuat studi, katakanlah tiga alternative lalu dipresentasikan kepada Presiden, ‘Pak, ini ruginya dan untungnya, dst… Bapak silahkan pilih’,” terangnya. Paska dipresentasikan kembali oleh para pembantunya, menurut dia seharusnya pembantunya juga tidak lantas menyatakan siap, apalagi dana yang dipakai itu dari subsidi.
“Dari situ lalu bisa diturunkan soal pembiayaannya. Biaya infrastruktur mahal. Sekarang kan dipakai dana subsidi BBM, makanya itu subsidi BBM itu hilang. Tetapi kurang,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)