Ini Pembangunan Jokowi yang Dinilai Tidak Nyambung oleh Politisi

JAKARTA (voa-islam.com)- Akan menjadi percuma apabila pembangunan infrastruktur terus digenjot tetapi masyarakat di banyak tempat justru tidak meningkat taraf hidupnya. Dan menjadi percuma pula apabila dari infrastruktur yang sedang dibangun saat ini kemudian hanya menjadi kepentingan bukan untuk bangsa sendiri.

“Menjadi aneh bila infrastuktur dibangun tetapi tidak ada pusat-pusat pertumbuhan ekonominya. Di Indonesia sekarang ada beberapa proyek infrastruktur pemerintah yang menurut saya tepat. MRT, misalnya, itu tepat. Tapi ada banyak juga dari proyek infrastruktur dari pemerintahan sekarang tidak tepat.

Misalkan proyek dalam tol di Papua. Lalu di Sumatra. Itu menurut saya tidak ada sama sekali ada pusat pertumbuhannya di situ. Efeknya itu tidak ada,” kata Politisi Gerindra, Ferry Juliantono, Rabu (15/11/2017), di Jakarta. Di beberapa negara, Ferry menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur itu mesti dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang ada.

Jadi, di banyak negara sebenarnya yang merangsang pertumbuhan ekonomi, dan yang merangsang daya beli itu malah bukan infrastruktur. Yang didorong oleh seperangkat, entah itu kebijakan atau program dari sebuah negara untuk memajukan justru pengaliran uang melalui misalnya distribusi tanah. Ini diberikan untuk membangun pertumbuhan ekonomi dan daya belinya,” jelasnya.

Infrastruktur itu adalah menurut dia memang sebuah kegiatan secara jangka panjang baru akan mendapatkan hasilnya. Namun perlu antara daerah Pusat dengan Daerah misalnya memiliki koneksivitas untuk menumbuhkan perekonomian.

“Di beberapa negara, Cina misalnya mengdakan proyek infrastruktur adalah ketika telah terjadi pusat-pusat pertumbuhan di banyak tempat. Jadi, kemudian baru pemerintah Cina membangun infrastruktur yang menguhungkan pusat-pusat pertumbuhan itu menjadi terkoneksi. Entah itu jalan, atau jembatan, dan lain sebagainya,” tutupnya memberikan contoh. (Robi/voa-islam.com)