JAKARTA (voa-islam.com)- Daerah Papua adalah daerah dengan kekayaan yang luar biasa di Indonesia. Banyak negara luar yang meliriknya. Namun sayang, pemerintah yang selama ini mengakui daerah Timur tersebut sebagai daerah special nampaknya tidak kunjung tampak, ataupun dapat dikatakan masyarakat setempat masih cukup lebar kesenjangan yang terjadi.
“Saya kira pemerintah @jokowi, @bpkri, dan @KPK_RI tentu bersama @DPR_RI, perlu untuk membahas masalah pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) ini. Kita perlu melakukan audit yang lebih serius terhadap pelaksanaan Otsus, tak hanya untuk kacamata sempit soal administrasi penggunaan keuangan negara, tapi karena masalah ini sangat terkait masa depan keutuhan berbangsa dan bernegara,” saran politisi Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, melalui akun media sosial, Twitter miliknya, belum lama ini.
Analisa Fadli bahwa sesudah lebih dari lima belas tahun, dana itu (Papua) mestinya telah digunakan untuk membangun banyak hal di Papua baik manusia maupun infrastruktur fisik, sehingga Papua hari ini semestinya tak lagi jauh ketinggalan dari wilayah Indonesia lainnya.
“Namun, jika hari ini kita menemukan fakta sebaliknya, bahwa kesejahteraan itu ternyata tak banyak mengalir ke bawah, tapi hanya dinikmati oleh elite daerah, berarti kita punya masalah serius dalam pelaksanaan Otsus.”
Akan tetapi, di soal lain ia memuji Jokowi soal penerapan satu harga BBM di sana. “Dalam soal ekonomi dan keadilan ini saya menilai pemerintah sudah melakukan sejumlah kebijakan populis yang baik, seperti misalnya kebijakan BBM satu harga. Dalam soal ini pula sebenarnya terletak urgensi Otonomi Khusus Papua, yang dalam pelaksanaannya melibatkan dana sangat besar.” (Robi/voa-islam.com)