JAKARTA (voa-islam.com)—Proposal permohonan dana bansos dan hibah yang diajukan komunitas Salihara atau Yayasan Utan Kayu dikabarkan dicoret Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Nama Komunitas Salihara tidak tertera pada daftar 104 organisasi penerima dana hibah Pemrov DKI Jakarta tahun 2018.
Pada proposal yang berjudul “Usaha Pendidikan Kesenian untuk Meningkatkan Daya Kreatif Masyarakapengajuan”, Komunitas Salihara mengajukan permohonan dana hibah sebesar Rp 4.961.750.000 dalam RAPBD 2018. Hal ini bisa dicek pada situs ehibahbansosdki.jakarta.go.id/penerima-tahun/2018.
Pada tahun sebelumnya diketahui komunitas yang dikenal sebagai sarang aktivis liberal tersebut mendapat dana hibah dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Tercatat pada 2014 dan 2015 mereka mendapat guyuran dana hibah sebesar Rp1,5 milyar dari Pemprov DKI Jakarta.
Sekadar diketahui, Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis, dan peminat seni. Salah satu pegiat di komunitas Salihara, yang menurut situs www.salihara.org menempati posisi kurator adalah Mohamad Guntur Romli.
Di media sosial twitter, Guntur Romli (@GunRomli) yang juga aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) dan kini secara resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada Ahok.
Hingga kini Guntur tak segan mengkritik dan mendebat akun-akun yang berseberangan dengan Ahok. Tak jarang, Guntur menggunakan opini-opini pribadi yang tak didasari fakta hanya untuk sekedar mempertahankan argumen dalam membela Ahok.* [Syaf/voa-islam.com]