JAKARTA (voa-islam.com)- Soal khilafah, pakar hukum tata negara seperti Mahfud MD kembali memberikan komentarnya. Walau mengakui sudah ada tulisannya soal khilafah, Mahfud nampaknya tetap meragukan akan kehadiran khilafah.
Di dalam akun Twitter-nya Mahfud tidak sedikit memberikan respon terkait hal tersebut. Berikut beberapa respon Mahfud soal khilafah, yang berisikan tanya-jawab kepada followers-nya:
@Imamdaratan: “Mungkin bukan tak ada, tapi memang yang "anti Khilafahlah" yang selalu disediakan panggung untuk berbicara dan beropini.”
Mahfud MD: “Yang membantah banyak, bukan tidak ada. Tapi bantahannya tak pernah menunjukkan dalil naqly. Hanya pakai dalil aqly, jadinya muter-muter.
Soal khilafah Saya sudah melulis di KOMPAS, Harian SINDO, ceramah di Masjid Istiqlal, Studium Generale di kampus-kampus, dialog di TV dan radio. Tak ada yang bisa membantah saya. Saya tak perlu nulis buku lagi. Ya, kita akhiri saja debat Twitt-nya. Sampah sudah ada yang ngurus.”
@efer_kepo: “Sebaiknya Prof menulis buku tentang alasan-alasan tidak wajibnya khilafah, biar nanti dibandingkan dengan buku-buku yang mengusung dalil wajibnya khilafh. Dengan begitu, literatur keislaman akan semakin banyak. Udah gitu aja. Tapi heran juga, kok prof. keluar arena.”
Mahfud MD: “Ya, saya hentikan debat Khilafah di Teitter. Melayani orang yang ngeyel tapi tak paham (tak paham metodologi maupun ushul fiqh) sama dengan membawa ‘sampah’ ke halaman yang bersih. Muter-muter tak ada ujungnya, tak masuk ke konteks.”
@arieuntoto: “Salam kenal Prof. Mahfud. Saya sangat setuju debat ini ditutup. Soalnya saya secara awam melihat debatnya tidak berimbang. Prof pakai dasar dan penelaahan, sementara beberapa teman-teman memakai keyakinan apa yang di dengar. Akan sulit nyambung. Maaf saya awan.” (Robi/voa-islam.com)