View Full Version
Senin, 18 Dec 2017

Duhai Hakim MK yang Menolak Pidanakan LGBT, Kenapa Kalian Cari Perkara dengan Umat Beragama?

JAKARTA (voa-islam.com)- Pancasila di rezim Joko Widodo diduga hanya untuk ajang gebuk bagi masyarakat yang kontra dengan kebijakannya. Hal ini misalkan saja dilihat dari tidak dipidananya pelaku LGBT di Indonesia karena ditolaknya Judical Review oleh MK beberapa hari lalu.

Berikut cuitan Haikal Hasan yang nampaknya kecewa berat dengan sikap MK melalui akun Twitter pribadi miliknya belum lama ini:

“Dengan tiada kuasanya negara menindak LGBT dan Kumpul Kebo, padahal kita ber-Pancasila. Jadi semakin yakin bahwa Pancasila hanya dijadikan alat untuk gebuk mereka yang melawan rezim.

Korban terbesarnya adalah: Habibana Muhammad Rizieq Shihab.

Duhai Maria Farida, Saldi Isra, Manahan Sitompul, Suhartoyo, I Dewa Gede Palguna. Sehub dengan LGBT dan Kumpul Kebo, dengannya telah kalian abaikan ajaran agama, sumpah kitab suci, memberi peluang kepada pelaku. Pikirkanlah, adzab apa yang ditimpa Allah kepada kalian dan bangsa ini.

Duhai Maria Farida, Saldi Isra, Manahan Sitompul, Suhartoyo, I Dewa Gede Palguna. Kalian telah disumpah agama, atas nama Tuhan Yang Maha Kuasa. LGBT dan Kumpul Kebo bukan perbuatan umat beragama. Teganya kau abaikan 260.000.000 orang demi pentingkan kelompok mereka yang secuil?

Duhai Maria Farida, Saldi Isra, Manahan Sitompul, Suhartoyo, I Dewa Gede Palguna. Apa yang ada di hati kalian saat ambil keputusan soal LGBT dan Kumpul Kebo? Mengapa kalian cari masalah dengan ummat beragama di negara ini?

Apa yg membuat kalian berani injak-injak KETUHANAN yang ada di hati?

Duhai Maria Farida, Saldi Isra, Manahan Sitompul, Suhartoyo, I Dewa Gede Palguna. Kalian telah disumpah dengan kitab suci dan atas nama Tuhan Yang Maha Kuasa. Apa yang ada di hati kalian saat ambil keputusan soal LGBT dan Kumpul Kebo?

Tak berpikirkah atas dampak keputusan kalian? LGBT dan Kumpul Kebo TIDAK bisa dipidanakan. Menyatakan khilafah adl keniscayaan akhir zaman, BISA dipidanakan. Pak @jokowi yang baik, kembalilah bapak ke ulama, mendekatlah dan dengarkan fatwanya. Agar bangsa selamat dari kemurkaan sang Khaliq.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version