View Full Version
Selasa, 19 Dec 2017

Satu Abad Tragedi Kemanusiaan Palestina, dari Balfour ke Trump (3)

JAKARTA (voa-islam.com)- Kekalahan Ottoman dalam Perang Dunia I akhir tahun 1918, disusul keruntuhannya tahun 1924, membuat ide Negara Israel makin mendekati kenyataan. Balfour sendiri bukan penggagas negara Israel. Tapi Deklarasi Balfour adalah komitmen Inggris untuk membantu komunitas Yahudi Zionist mendirikan Negara Israel yang akan mewadahi seluruh orang Yahudi dari berbagai belahan dunia.

Ide mendirikan sebuah negara mandiri bagi orang Yahudi adalah ide Organisasi Zionist yang didirikan oleh seorang jusnalis Yahudi asal Austro-Hungaria, Theodor Herzl (1860-1904). Ide ini merupakan respon terhadap ancaman eksistensial yang dihadapi kaum Yahudi di Eropa bersamaan dengan bangkitnya gerakan-gerakan Nasionalis Radikal, yang menjadikan Anti-Semitisme sebagai salah satu inti ideologinya.

Nasionalisme Radikal yang berkecambah di paruh kedua abad ke 19 inilah yang menjadi akar munculnya berbagai konflik di Eropa, yang puncaknya adalah Perang Dunia I dan II, dan berbagai gerakan Anti-Semitisme seperti pada Dreyfus Affair di Paris yang kemudian membelah Prancis dari tahun 1894-1906, dan munculnya pemimpin Anti-Semit di Vienna, Karl Lueger, tahun 1895, hingga kasus pembantaian (holocaust) Kaum Yahudi, yang puncaknya pada era Hitler (1933-1945).

Dalam manifestonya, Hitler bahkan menganggap ideologi Kapitalisme sebagai bagian dari konspirasi Yahudi. Walaupun secara keamanan kaum Yahudi di Eropa mengalami ancaman eksistensial, tapi fenomena itu juga dapat dibaca secara sosiologis sebagai kegagalan asimilasi sosial kaum Yahudi dengan masyarakat Kristen Eropa…. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version