JAKARTA (voa-islam.com)- Tahun 2017 akhir ini seharusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 7,1 persen. Bagaimana faktanya? Bambang Haryo anggota DPR dari Fraksi Gerindra melalui media sosial menilai, Jokowi mampu mencapai hanya 5 persen. Angka ini sangat jauh dari target diharapkan.
Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2017, yang tercatat sebesar 5,06 persen. “Saya menilai hasil pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2017 masih sangat jauh di bawah ekspektasi atau harapan.
Jokowi telah gagal urus pertumbuhan ekonomi! Pertumbuhan ekonomi stagnan 5 persen. Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga,” kata pengamat Muchtar Effendi Harahap melalui keteranan tertulisnya, Senin (18/12/2017).
Satu sumber menunjukkan kondisi obyektif pertumbuhan ekonomi di subregional (ASEAN) sekarang diperkirakan 5,0 persen pada 2017 dan 5,1 persen pada 2018. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,06 persen pada 2017 dipastikan berada di bawah rata rata ASEAN.
“Indonesia tertinggal jauh di bawah Philipina yang tumbuh 6,9 persen dan Vietnam 6,4 persen.” Lebih ironis lagi menurut dia adalah penilaian negatif muncul dari anggota rezim Jokowi. yakni Bambang Bojonegoro, Kepala Bappenas.
“Mantan Menteri Keuangan ini menilai, kondisi perekonomian Indonesia sekarang mirip saat dijajah Belanda (Kompas.com, 12/11/2016). Mereka menjajah dengan menjarah rempah-rempah dan komoditas lainnya yang dikirim ke negaranya.” (Robi/voa-islam.com)