JAKARTA (voa-islam.com)- Arogansi Presiden Donald Trump soal Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel ditengarai atas kepentingan kebutuhan dalam negeri AS. Di antaranya minyak dan persenjantaan.
“Saya tetap menduga, motif ekonomilah yang melatari pengakuan itu. Ini tidak jauh dari minyak dan senjata serta dukungan kaum kaya Yahudi,” kata pengamat dari Rumah Amanah Rakyat, Ferdinand Hutahean, di akun Twitter pribadi miliknya, kemarin, Rabu (20/12/2017). Ia juga menilai, setiap adanya konflik di Timur Tengah maka harga minyak dan juga senjata jauh dan sulit untuk tidak naik daya transaksinya.
“Setiap konflik di Timur Tengah akan meningkatkan harga minyak dan menaikkan transaksi penjualan senjata. Menlu Amerika yang mantan CEO Oil Company tentu sangat paham menghitung angka yang didapat Amerika dari kemelut di Timteng. Motif ekonomi di balik pengakuan Trumph atas Yerusalem itu jika berhasil maka akan bernilai ratusan milyar dolar.”
Baginya, apa yang diucapkan oleh Trump itu akan nampaknya akan menambah kesulitan bagi negara lain seperti di Indonesia sendiri. “Dampak ekonominya sangat besar bagi Amerika dan akan menyiksa negara-negara berkembang seperti Indonesia.” (Robi/voa-islam.com)