JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu politisi menyatakan, dengan dideportasinya ustadz Abdul Somad saat tiba di Hongkong oleh pihak imigrasi membuktikan bahwa negara tersebut memiliki detil soal pekerjaan seseorang. Misalkan saja negara tersebut senantiasa mengawasi pergerakan melalui sosial media.
“China menyediakan sendiri aplikasi-aplikasi sejenis dalam bahasa Mandarin guna melindung kepentingan nasionalnya. Perlu ada investigasi dan detil dari Ustaz Somad, sebelum politisi banyak bicara di publik.
Misal, pas ada pertanyaan untuk keperluan apa ke Hongkong? Berapa lama? Tinggal dimana? Kerabat? Kenalan? Pun pekerjaan di Passport,” kata Indra J. Piliang, belum lama ini di akun Twitter pribadi miliknya. Apabila, lanjut Indra, jawaban ustadz Abdul Somad menjawab salah satu pertanyaan, misal saol pekerjaan kemudian dijawab untuk melakukan dakwah maka tak bisa dibantah menjadi masalah.
“Kalau jawabannya: ‘Ceramah agama’ dari sekian pertanyaan itu, sudah pasti memunculkan masalah di negara komunis itu. Idealnya pihak pengundang melibatkan Kemenlu sebelum mengurus segala sesuatunya.”
Selain itu, menurut dia bisa jadi sebelum berkunjung ke Hongkong ustadz Abdul Somad diteropong ke negara-negara lain untuk melakukan hal sama. “Belum lagi kalau melihat cap-cap negara yang pernah didatangi oleh ustaz Somad sebelum berangkat ke Hongkong.” (Robi/voa-islam.com)