JAKARTA (voa-islam.com)- Dalam menyambut Pilkada di tahun 2018, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta untuk sigap soal adanya politik uang di kemudian hari. Selain itu, Bawaslu diminta untuk mengantisipasi agar politik uang tidak terjadi di Pilkada.
“Pertama ini sebetulnya sudah ada aturannya soal politik uang. Ini soal cara, kinerja, dan kemauan atas alasan yang tidak optimal. Makanya kita sedang menunggu Bawaslu untuk datang menjelaskan soal politik uang. Ini belum pernah selesai dan belum pernah diantisipasi,” kata pengamat politik, Ray Rangkuti, belum lama ini di Jakarta.
Ia menghimbau agar Bawaslu melakukannya/mengerjakannya secara serius ataupun dapat dilacak. “Sehingga uang masuk dan uang keluar serasa mudah, begitu. Mungkin ada investornya yang tertentu,” tambahnya.
Tapi pada tingkat tertentu baginya politik uang itu bukan lagi kandidat bayar orang. “Itu sudah terlalu lumrah, ya. Tapi untuk segera yang dilacak oleh Bawaslu itu adalah para kandidat mendapat uang dari mana?
Mencari investor ini, saya secara pribadi mesti didorong khususnya kepada Bawaslu agar dengan begitu keluar sulit, kalau masuknya sulit. Jadi kira-kira begitu,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)