JAKARTA (voa-islam.com)- Ketimpangan ekonomi di rezim Joko Widodo disebutkan menjadi salah satu indikasi bahwa politik identitas muncul di masyarakat. Bahkan perekonomian era Jokowi ini paling timpang sepanjang sejarah RI.
“Meminjam analisisnya Inglehart dan Norris, populisme biasanya berkembang karena dua faktor, yaitu kesenjangan ekonomi dan terjadinya benturan kebudayaan. itu sebabnya saya berpandangan jika bangkitnya politik identitas yang terjadi belakangan ini tak berangkat dari tergerusnya komitmen masyarakat terhadap kebhinekaan, tapi karena dipancing oleh meningkatnya ketidakadilan sosial.
Jangan lupa, indeks ketimpangan ekonomi tertinggi sepanjang sejarah Indonesia terjadinya di masa pemerintahan Pak @jokowi ini,” kata politisi Gerindra, Fadli Zon, Kamis (28/12/2017), melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Tidak hanya itu, dengan kondisi tersebut kemungkinan menurut Fadli dapat menghasilkan ketidakstabilan di tengah masyarakat. “Menurut studi Amy Chua, pasar bebas dan demokrasi yang hanya dikuasai oleh sekelompok kecil masyarakat sangat rentan melahirkan konflik dan instabilitas.
Jadi, soal ketimpangan ekonomi ini memang tidak bisa diabaikan.” Di penutup tahun 2017 ini, ia ingin menyampaikan bahwa ini adalah momen yang tepat untuk memberikan refleksi atas kehidupan politik dalam satu tahun terakhir. (Robi/voa-islam.com)