View Full Version
Jum'at, 29 Dec 2017

Politik Identitas Muncul Jua sebab Ada Gesekan Budaya Saat Dipimpin Gubernur Sebelumnya

JAKARTA (voa-islam.com)- Pengaruh adanya politik identitas di rezim Joko Widodo selain diindikasikan karena ekonomi yang timpang, juga karena adanya benturan budaya melalui perhelatan Pemilu lalu seperti di Jakarta. Jakarta saat itu seperti nampak diubah wajahnya menjadi hal yang tidak biasa sebagai salah satu kota tua di Indonesia.

“Di luar soal ekonomi, benturan kultural juga bisa jadi pemicu munculnya populisme. Kenapa populisme sangat mewarnai Pilkada DKI kemarin, misalnya, juga karena gesekan kebudayaan ini. Di balik hutan beton Jakarta, sebagaimana halnya kota-kota tua lainnya, banyak orang lupa bahwa Jakarta juga adalah sebuah tempat yang memiliki identitas dan jejak historis yang panjang,” kata Fadli Zon, Kamis (28/12/2017), di akun Twitter pribadi miliknya.

Ketika identitas dan jejak historis itu dipinggirkan, dikaburkan, dan bahkan—entah secara sengaja maupun tak sengaja—sedang coba dikuburkan melalui sejumlah agenda ekonomi dan politik ruang oleh Gubernur DKI yang lama, menurutnya tentu akan ada resistensi dari mereka yang merasa terikat pada identitas-identitas tradisional tersebut.

“Resistensi itulah yang kemudian telah melahirkan apa yang oleh para pengamat disebut sebagai kebangkitan populisme tadi.”  Itu sebabnya, lanjutnya, resep untuk mengatasi gejala menguatnya politik identitas bukanlah dengan melakukan kegiatan indoktrinasi, melainkan dengan menata kebijakan ekonomi dan politik. termasuk politik tata ruang, yang lebih adil dan mengakomodasi kepentingan mereka yang selama ini termarjinalkan. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version