JAKARTA (voa-islam.com)- Inflasi yang terjadi sepanjang tahun membuat jarak (ketimpangan) antara upah nominal dan upah riil semakin melebar. Ini mengindikasikan bahwa semakin hari kondisi buruh tani semakin tertekan, kesejahteraan merosot.
“Kelompok tani dan nelayan hidup di pedesaan dan angka kemiskinan sebagian besar disumbang dari masyarakat desa yang kesejahteraannya selalu terancam oleh kebijakan. Terutama kebijakan yang memberi dampak pada inflasi. Seperti kenaikan BBM dan listrik pada dalam 3 tahun terakhir,” kata Fahri Hamzah, di akun Twitter pribadi miliknya, Ahad (31/12/2017).
Dari sisi persentase, tingkat kemiskinan dalam 3 tahun terakhir boleh jadi menurut Fahri menurun, walau tidak signifikan. Tapi jika ditinjau lebih dalam, kemiskinan justru semakin parah. Statistik pemerintah kadang tidak mau jujur mengungkap secara utuh.
Dilihat dari indeks keparahan kemiskinan yg justru meningkat di era Jokowi (lihat tabel data BPS yg diolah staf saya). Tingkat keparahan terutama terjadi di desa. Dimana kemiskinan sangat terkait dengan dunia pertanian.
“Inilah gambaran detail kesejahteraan sebagian besar masyarakat kita. Golongan petani nelayan dan pedagang kecil. Mereka adalah mayoritas bangsa Indonesia. Secara politik dari merekalah mandat kepemimpinan kita berasal.” (Robi/voa-islam.com)