JAKARTA (voa-islam.com)- Perilaku pemilih yang berubah menurut salah satu politisi yang duduk di Senayan bisa disebabkan adanya anggota yang tidak puas dengan keputusan partai. Anggota DPR RI dari partai Gerindra ini mengatakan demikian karena di dalam rilis survey SMRC pada hari Selasa (02/01/2018) menyebut bahwa partai besutan Prabowo Subianto tersebut cukup besar dan dia serasa tidak terima sebagai kader.
“Soal swing voters (perilaku pemilih). Hal ini biasanya orang bergeser, pindah partai karena pertama dia tidak puasa terhadap putusan partai. Kebetulan partai Gerindra strukturnya saat sentralistis. Dipengaruhi betul-betul oleh faktor Prabowo Subianto. Sehingga rasanya sedikit sekali orang atau kader struktur partai yang merasa tidak puas terhadap partai Gerindra,” ia menyampaikan, di SMRC saat menjadi salah satu pembicara, Selasa (02/01/2018).
Lain halnya, lanjutnya, dengan partai seperti Golkar dan PDIP, yang menurut dia justru lebih swing voters-nya relative besar. “Saya menyampaikan ini, mas Jayadi, karena kok partai Gerindra swing voters-nya termasuk relative besar?
Padahal kita dengar orang yang bakar bendera PDIP, kembalikan kaos, kartu tanda anggota (KTA): Boy Sadikin Ketua PDIP Jakarta dan seluruh fungsionaris kadernya berbondong-bondong pindah dan keluar lalu masuk ke Gerindra. Kok tidak menggambarkan bahwa tingkat swing voters yang ada di PDIP juga besar?” tanyanya tambah.
Kecenderungan swing voters-nya diakibatkan ketidakpuasan terhadap putusan di dalam partai tersebut. Kedua, menurutnya orang swing voters karena ada pilihan yang lebih baik. “Di Golkar itu biasa ada tradisi, kalau kalah kongres lalu keluar dari partai ke, entah ke Nasdem, apakah ke Hanura, mungkin juga Gerindra dana segala macam. Nah, sekarang pilihan yang lebih baik ke mana,” ia menutupnya. (Robi/voa-islam.com)