JAKARTA (voa-islam.com)- Pemerintahan Joko Widodo diingatkan agar di tahun 2018 ini memperhatikan perekonomian Indonesia. Pasalnya, walaupun banyak yang menyatakan bahwa tahun 2018 ini adalah tahun politik, namun demikian sebetulnya menurut Waketum Gerindra justru Indonesia akan menghadapi krisis ekonomi.
“Kenapa Pak Jokowi dengan segala hormat bahwa sebetulnya tahun 2018 ini meskipun semua orang dan sebagian besar di antara kita menganggap sebagai tahun politik, tapi saya, kami, dan partai Gerindra ingin menyampaikan juga kalau 2018 ini tahun menjelang krisis ekonomi,” sampai Ferry Juliantono, di acara rilis SMRC, Selasa (02/01/2018), di Jakarta.
Alasannya antara lain menurut dia adalah cukup banyaknya perusahaan berbasis ritel yang tutup. “Alasan pertama, misalkan saja saya menonton banyak perusahaan ritel di Indonesia yang tutup. Betul ada peralihan pola konsumsi orang yang belanja langsung ke toko-toko pindah ke online.
Tapi pertanyaannya sebesar pengaruhnya? Menurut saya yang terbesar pengaruhnya karena memang konsumsi masyarakat turun. Anjlok. Dan daya beli masyarakat turun karena kehidupan perekonomian kita menurun,” tambahnya menjelaskan.
Selain itu, akan adanya krisis ekonomi juga ditandaoi dengan adanya kebutuhan yang harganya dalam keadaan tinggi. “Inflasi menurut saya, mas Jayadi, kenaikkan tingkat harga kebutuhan pokok, khususnya harga kenaikkan bahan pangan sedang tinggi-tingginya,” tutupnya memberitahu. (Robi/voa-islam.com)