JAKARTA (voa-islam.com)- Defisit anggaran dinyatakan sudah melampaui dari apa yang diamanatkan UU. Sehingga apa yang disampaikan oleh salah satu menteri di pemerintahan Joko Widodo sebetulnya nampaknya perlu diperhatikan dengan seksama.
“Pemerintah mau menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi, sudah didongkrak-dongkrak pun tetapi tetap saja tidak bisa naik di atas 5 persen. Bahkan Menkeu menyatakan bahwa deficit anggaran kita ngakunya 3,62 persen dan tambahan utang baru kita sebetulnya deficit kita dari sisi pemerintah itu sudah melampaui deficit yang diperkenankan oleh UU Keuangan Negara,” kata Ferry Juliantono, Selasa (02/01/2018), di Jakarta.
Belum lagi kita bicarakan nilai tukar petani, yang menurut dia upahnya minimum, dan sebagainya. “UKM-ukm hancur. Swasta tidak merasa dilibatkan ke proyek-proyek infrastruktur,” ia menyambungnya.
Hal itu tentu bisa jadi membuat perkara baru. “Semuanya dikerjakan oleh BUMN dari proses sinergi yang kemudian mengandalkan dari sumber pembiayaan dari negeri Tiongkok.
Menurut saya, kita ini belum tahu ada ancaman dan seperti apa. Saya sudah sampaikan berkali-kali partai Gerindra akan mendukung apa yang baik dari pemerintahan Jokowi. Tetapi kami juga akan bersikap kritis dan kalau perlu kami akan bersikap tegas sekiranya ada kebijakan dari Presiden dan pemerintahan ini yang kurang tepat,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)