View Full Version
Kamis, 11 Jan 2018

Pilkada seperti Main Congklak, Tiba-tiba Muncul sebagai Kandidat (Calon)

JAKARTA (voa-islam.com)- Fahri Hamzah mengaku enek dengan adanya institusi semi negara yang terjadi. Maka ia pun dalam pengakuannya pernah menyampaikan perasaan ini kepada Jokowi saat tahun pertama menjabat sebagai presiden. Dia menyampaikan ke Jokowi soal pembubaran KPK.

“Saya pikir dia (Jokowi) akan meneruskan, dan yang saya sarankan itu pertama adalah bubarkan KPK. Ternyata tidak berani, sampai sekarang. Sebab institusi ini sudah ada. Mekanisme kita untuk menjaga institusi itu berjalan dengan baik pun sudah ada. Institusinya sudah bergerak,” katanya kepada awak media, Kamis (11/01/2018), di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Sehingga ia pun nampaknya ragu peningkatan kualitas dari demokrasi serta ada partai politik. “Kultur kita dalam berdemokrasi, saya kira jika intitusi sudah ada, maka tantangan kita yang sangat besar saat ini apakah kualitas demokrasi kita meningkat? Ini yang harus jadi pertanyaan dan gugatan,” ia menjelaskan.

Misalkan dalam kasus Pilkada, contohnya. “Apakah kualitas partai politik kita meningkat? Ini yang saya cemaskan. Sebab jika Anda lihat penyelenggaraan Pilkada ini seperti orang main congklak.

Penuh dengan msiteri. Penuh dengan ketidakterdugaan. Padahal harus dibangun kultur yang baik. Bagaimana sebuah partai politik, mulai memperkenalkan kandidatnya pada masyarakat sejak awal. Harusnya rakyat diberi hak ini lebih lama siapa yang akan memimpin nantinya. Tiba-tiba banyak orang yang out of the blue, yang tiba-tiba menjadi kandidat. Dan pastinya, jeleknya ia adalah hasil dari transaksi, bukan dari hasil kaderisasi,” tutupnya kembali menjelaskan. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version