JAKARTA (voa-islam.com)- Kandidat yang tiba-tiba muncul seakan partai politik tidak mempunyai kader terbaik dikritisi oleh Fahri Hamzah. Pasalnya, selain dianggap ada dugaan transaksional, kandidat dadakan ini juga akan mengakibatkan hak rakyat ingin tahu lebih jauh atas mereka terganggu.
“Harusnya rakyat diberi hak ini lebih lama siapa yang akan memimpin nantinya. Tiba-tiba banyak orang yang out of the blue, yang tiba-tiba menjadi kandidat. Dan pastinya, jeleknya ia adalah hasil dari transaksi, bukan dari hasil kaderisasi,” ucap Fahri Hamzah, Kamis (11/01/2018), di Cikini, Jakarta.
Kultur ini menurut Fahri harus diperbaiki karena public mempunyai hak untuk penentuan nasib dia selama nanti dipimpin. “Sebab dalam sistem kita, pemimpin itu dalam presidensiil menentukan kehidupan kita. Bagaimana kita membiarkan orang yang kita tidak kenal. Tidak digadang-gadang lama, tiba-tiba muncullah dan terpaksa dia memimpin kita,” tambahnya.
Menurut dia, hal tersebut karena ketidaksempurnaan proses. “Karena juga akan di-buzz oleh iklan-iklan dan sebagainya. Sistem kita sudah punya. Konstitusi kita, konstitusi demokratik dengan segala cirinya: anti diskriminasi dan ada kebebasan serta berserikat-berkumpullah (menyatakan pendapat),” katanya lagi. (Robi/voa-islam.com)