JAKARTA (voa-islam.com)- Kenaikan harga beras yang belakangan ini terjadi diuduga karena pemerintahan Joko Widodo sendiri akibat adanya harga eceran dengan nilai tidak masuk diakal. “Saya juga menilai yang membesar-besarkan kenaikan harga beras belakangan ini sebenarnya adalah pemerintah sendiri.
Dan itu dipicu oleh aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang tak masuk akal,” kata Fadli Zon, di akun Twitter pribadi miliknya, belum lama ini. Di sisi lain, saat keseimbangan harga di pasar beras berada di atas Rp9.000, pemerintah malah menetapkan HET beras medium, misalnya, di angka Rp9.450.
“Kebijakan tersebut benar-benar sulit dinalar. Bahkan muncul kesan kebijakan HET itu seakan-akan merupakan prakondisi untuk melegitimasi impor beras awal tahun ini.”
Pemerintah menurut Fadli harusnya melakukan sidak, bukan justru melakukan impor. “Kalau harga beras naik, sementara di sisi lain pemerintah mengklaim produksi beras sebenarnya sedang surplus, maka yang harus dilakukan pemerintah adalah operasi pasar, bukannya impor.” (Robi/voa-islam.com)