View Full Version
Jum'at, 02 Feb 2018

Terkait Video Kapolri yang Viral, Presiden PKS: Jika Benar Bahaya

JAKARTA (voa-islam.com)- Video pidato Kapolri Tito Karnavian yang sempat viral sebenarnya mudah untuk diselesaikan. Misalkan saja Kapolri memberi respon permohon maaf atas pidato tersebut. Tak perlu berkelit jika memang merasa khilaf dan kurang tahu akan sejarah.

“Wartawan senior kirim WA, beri argumen pembelaan bahwa pak Tito tidak bermaksud buruk. Saya jawab, ‘Simple, pidato itu tidak patut dari Kapolri.  Akui saja khilaf lalu minta maaf, selesai. Gak usah berkelit yang berbelit-belit, malah jadi rumit. Terhormat kok jika pejabat rendah hati dan minta maaf’,” kata Presiden PKS, M. Sohibul Iman (MSI), di akun Twitter pribadi miliknya, @msi_sohibuliman beberapa waktu lalu.

Dia juga menyatakan bahwa jika pidato Tito itu benar maka menurutnya itu pidato kurang berpegang pada sejarah yang ada. “Jika pidato pak Tito itu benar, ini bahaya: Provokatif karena mempertentangkan NU plus Muhammadiyah dengan Ormas Islam lain. Ini provokasi SARA;  Ahistoris karena menafikan peran ormas-ormas Islam lain dalam perjuangan kemerdekaan NKRI. Ini hate speech. Semoga presiden @jokowi memperhatikan masalah ini.”

Pidato Tito itu menurutnya dapat berpotensi hal-hal yang tidak diinginkan. “Sekali lagi jika video itu benar, saya heran kok pak Tito bisa pidato yang provokatif dan ahistoris. Sulit ditolerir jika Kapolri jadi pelontar isu SARA dan hate speech. Tapi kalau tidak paham sejarah sih dapat dimaklumi, toh pak Anton Charliyan juga di ILC tidak tahu anggota-anggota Panitia Sembilan.”

Untuk pencopota Kapolri karena pidatonya, MSI hanya menjawab itu adalah ranah presiden, yang tentunya mengetahuinya dengan baik. “Terkait twit saya tentang pidato Kapolri ada beberapa yang japri, menyayangkan saya tidak minta pak @jokowi mencopot Kapolri karena katanya kesalahan Kapolri fatal dan jauh dari kepantasan.  Saya setuju dengan saran tersebu tapi saya kira pak @jokowi lebih paham tentang masalah tersebut. Kita tunggu saja sikap Presiden.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version