JAKARTA (voa-islam.com)- Mahasiswa yang memberikan kartu ke Joko Widodo beberapa waktu lalu bisa jadi dianggap kurang mempan jika maksudnya mengkritisi pemerintahan. Mahasiswa mungkin seharusnya turun ke jalan sebagaimana umumnya dilakukan.
“Mahasiswa sekarang tahap keberaniannya memberi kartu. Mungkin cita-citanya jadi wasit. Namanya gerakan kartu mahasiswa. Sudah ada demokrasi, demo tidak dilarang, berkumpul bisa sebebas-bebasnya, kenapa mahasiswa UI jadi aksi kartu. Ini salah asuh senior-seniornya,” kata Andi Arief, di akun Twitter pribadi miliknya, beberapa waktu lalu.
Andi menduga mahasiswa saat ini seperti hanya bisa mengekor saja. Apabila ada aksi besar-besaran misalnya, barulah mereka ikut bergabung.
“Dugaan saya aksi kartu itu ide dari BEM UI. Sejak dulu BEM UI kumpulan anak mami, penjirih. Beraninya nanti nunggu rame. Rakyat sudah berbondong-bondong protes sampai aksi besar 212, mahasiswa cuma berani aksi kartu.
Tertawalah sampai batas gila. Lisa is Haryanto aja artis ikut aksi massa tahun 1998 meski pake sepatu dengan hak tinggi, ini mahasiswa nyemprit kartu.” (Robi/voa-islam.com)