JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio melihat bahwa Joko Widodo belum terasa aman jika dijadikan calon Presiden periode selanjutnya oleh PDIP. Hal ini ia kataka misalkan saja dilihat dari ketidakterbuakaan PDIP mempublis nama Jokowi sebagai calon Presiden 2019. Bahkan menurut dirinya, pencapresan Jokowi bisa jadi hanya sementara di internal partai. “PDIP mengumumkan Jokowi Capres secara tertutup, mungkin ini memang untuk konsumsi dan kepentingan internal, untuk booster mesin partai di pilkada 2018.
Sebab bila benar untuk 2019, pasti Megawati yang akan umumkan langsung ke publik. Jadi mungkin yang di Bali ini, belum final!” kata Hendri, di akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (23/2/2018). Diketahui bahwa saat ini persentase Jokowi di beberapa lembaga survey makin melorot.
Macam-macam latar mengapa hal demikian bisa terjadi, salah satunya adalah soal perekonomian yang dianggap tak kunjung terelisasi hingga 7 persen. Di samping itu, selain nama Jokowi sebagai incumbent capres, banyak nama yang bermunculan dan disebut sebagai lawan-lawan Jokowi.
Bahkan ada yang terberat sehingga kemungkinan bisa menyalip Jokowi, sebut saja ada Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Gubernur dari NTB. TGB diketahui dari parpol Demokrat. Dia memimpin di NTB selama 2 periode. Dalam masa kepemimpinannya, NTB bisa dikatakan sebagai daerah yang cukup baik perkembangannya. (Robi/voa-islam.com)