View Full Version
Sabtu, 24 Feb 2018

Tidak Lolos di Pemilu 2019 karena Ketum PBB Kerap Membela Ulama dan Aktivis

JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa dirinya mendengar kabar bahwa PBB sengaja tidak diloloskan ikut Pemilu karena sikap kritisnya terhadap kekuasaan, dan pembelaannya yang tegas terhadap Islam, ormas-ormas Islam yang dizalimi, ulama-ulama yang dikriminalisasi dan pembelaannya terhadap aktivis yang dituduh makar.

“Bahkan, ada yang meniupkan rumors, partai dikhawatirkan akan menjadi kekuatan politik Islam radikal,” demikian katanya, Jumat (23/2/2018).

Padahal, menurutnya PBB adalah partai modernis, yang bersikap moderat dan menjunjung tinggi kemajemukan dan hak asasi manusia.  Usai sidang mediasi yang gagal kemarin, Yusril mengatakan dirinya dan partainya siap melawan KPU.

“Kami akan mati-matiaan melawan KPU tanpa kompromi, bukan saja di Bawaslu, tetapi juga aspek-aspek pidana terkait KPU yang ada selama ini, juga akan kami buka sebagai bagian dari bentuk perlawanan kami kepada kezaliman,” tambahnya seperti yang dikutip dari laman halaman Facebook-nya.

Sebelumnya Bawaslu RI hari ini gagal melakukan mediasi antara PBB dengan KPU terkait masalah tidak adanya enam orang anggota PBB di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Papua Barat, yang berakibat PBB tidak diloloskan menjadi peserta Pemilu 2019.

PBB sebenarnya sudah memenuhi syarat di semua Provinsi dan Kabupaten/Kota di Tanah Air, tetapi gegara enam orang anggota di Kab Masel ini, PBB dinyatakan tidak memenuhi syarat ikut Pemilu. Akhirnya Ketua Umum PBB itu mohon doa dan dukungan rakyat dalam mengjadapi KPU.  “Yang dituntut dan diperjuangkan PBB hanyalah keadilan” kata Yusril kepada media mengakhiri keterangannya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version