JAKARTA (voa-islam.com)- Momen dari banyaknya survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas Joko Widodo tidak mengesankan nampaknya dimanfaatkan betul oleh partai Gerindra. Sebagai partai yang berada di luar pemerintahan, bahkan situasi ini terus terang memberi tantangan pada Gerindra.
“Kami tentu tidak ingin mengulang lagu lama bahwa partai oposisi pasti akan lebih disukai pada Pemilu berikutnya jika orang kecewa terhadap petahana dan partai pendukungnya. Kalau kita tengok ke belakang, hampir semua partai yang pernah menang Pemilu sejak Reformasi, umumnya menang karena ‘swing voters’, yang tak lain adalah para pemilih yang kecewa terhadap penguasa periode sebelumnya,” demikian twit Fadli Zon yang mereview hasil polingnya di Twitter pribadi miliknya, dan menghasilkan 70 persen lebih netizen ingin pemimpin baru di 2019, belum lama ini.
Sebagai partai modern, terus terang Gerindra menurut dia tak ingin seperti berburu di kebun binatang semacam itu. “Kami ingin dipilih dan dipercaya masyarakat karena mereka melihat kami perform, punya visi, punya konsep, dan punya program yang jelas. Itu sebabnya @Gerindra harus bisa dan turut mengedukasi masyarakat.”
Untuk itu ia menghimbau agar kader Partai Gerindra harus bisa meningkatkan kapasitasnya. Apalagi, pemilih Gerindra menurut Fadli didominasi oleh anak muda. “Menurut data yang saya miliki, suara generasi milenial dengan rentang umur 17-34 tahun akan menjadi sangat penting dalam Pemilu 2019. Saat ini setidaknya 34,4 persen masyarakat Indonesia ada di rentang umur emas tersebut.” (Robi/voa-islam.com)