JAKARTA (voa-islam.com)- Menurut pemerhati, bahwa apa yang telah dilakukan oleh oknum jamaah haji saat di tempat sai, yakni bernyanyi-nyanyi telah memalukan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia. Bahkan tindakan itu dapat memalukan negara Indonesia sebagai mayoritas berpenduduk muslim di dunia.
“Tindakan bernyanyi di Masjidil Haram, apalagi di tempat Sa'i yang mustajab bukan saja memalukan Nahdhatul Ulama (NU). Tapi juga memalukan Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia. Lu kira keren? Kagak!” kata Azzam M Izzulhaq, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (27/02/2018).
Padahal, lanjutnya, yang cukup sering umroh bersama dengan para tokoh hingga saat ini tidak menemukan satupun melakukan tindakan tidak etis tersebut. “Saya banyak membersamai umrohnya para Kyai dan Bu Nyai dari NU, para Habaib Nusantara hingga Haramain, tidak ada satu pun yang nyeleneh bernyanyi di luar 'dzikrullah' walaupun disenandungkan di saat Sa'i. Dawuh Buya Yahya, ‘Jangan mendalili amal. Ber-amal-lah dengan dalil’.”
Namun ia menyayangkan saat diberitahu tetapi ada oknum yang menuduh dirinya benci dengan NU dan Banser. “Para oknum ini ketika diberitahu bahwa apa yang diperbuatnya adalah keliru malah memutarbalikkan fakta dan men-spin bahwa yang mengingatkan adalah pembenci NU dan Banser.”
Padahal, menurutnya, mengingatkan para oknum ini adalah menyelamatkan NU, Banser dan hingga umat Islam Indonesia. “Kepada mereka (oknum pelaku dan buzzernya) ini sekali lagi disampaikan: ‘Takut dan bertaqwalah kepada Allah’.” (Robi/voa-islam.com)